“Ternyata produk dari Indonesia malahan dijual langsung di MU Megastore lo…
Aneh sekali ya… Di Indonesia malah yang dijual yang “bukan asli”
Berikut laporan nya…”
———————————————————————————————————–
Laporan Langsung
Josep Lopiwudhi
dari Manchester
—————————–
Surat dari Manchester
Masuk Sarang Setan
Ternyata, saya bisa amat antusias saat mendapat tugas masuk ke sarang Setan Merah Manchester United di Manchester, Inggris, lewat undangan maskapai penerbangan AirAsia.
Rabu, 5 Maret, saya berangkat. Tapi, saya harus menempuh perjalanan cukup panjang, total 32 jam! Setelah mampir di Kuala Lumpur, saya transit 4 jam di Dubai sebelum tiba di Manchester. Sialnya, saya hanya punya waktu tidur pulas selama 3 jam di pesawat.
Udara dingin dan angin kencang menyambut kedatangan kami di bandara Manchester. Setelah sempat tidur satu jam di Hotel Palace, saya bersama rekan dari Malaysia yang masih keturunan Bugis, Roy Ahmad, berjalan kaki menikmati kota milik Setan Merah.
Setelah bisa tidur nyenyak di hari kedua, saya dan rombongan dari AirAsia asal Malaysia bergerak ke Carrington dengan waktu tempuh 30 menit. Kami tur ke fasilitas latihan Rio Ferdinand dan kawan-kawan.
Di Carrington, kami disambut oleh Relationship Director Manchester United, Nick Humphreys dan stafnya. Lantas kami diajak melihat para pemain United yang tengah berlatih. Sayang, saya tak diperkenankan memotret para pemain tersebut. Nick pun menjelaskan seluk beluk fasilitas latihan United yang total luasnya mencapai 24 hektar dengan 14 lapangan latihan dengan berbagai ukuran.
Nick mengajak kami melihat ruang analisa, tempat Sir Alex Ferguson menyampaikan strateginya pada para pemain. Lalu ke ruang kelas bagi pemain mancanegara untuk belajar berbahasa Inggris serta mengajari mereka cara menghadapi media masa dan para fan.
Setelah puas melihat fasilitas United yang bersebelahan dengan kamp latihan Manchester City, kami diberi kesempatan bertemu dengan tiga pemain United, Ben Foster, Mikael Silvestre, dan Chris Eagle. Sayang, karena harus bertanding melawan Portsmouth di Old Trafford (Sabtu, 8/3), janji mempertemukan saya dengan Wayne Rooney atau Cristian Ronaldo batal.
Selepas sesi tanya jawab dengan rombongan AirAsia, berfoto bersama, serta membubuhkan tanda tangan, saya mencoba mendekati ketiga bintang MU tersebut. Setelah berkali-kali melarang niat saya melakukan wawancara khusus dengan pemain, akhirnya Nick mengijinkan saya bertemu Silvestre. Tapi cuma 5 menit. Tak apa, itu sudah cukup daripada tidak sama sekali.
Dari Carrington kami bergerak ke stadion suci para pendukung The Red Devil’s, Old Trafford. Kami diajak tur melihat jeroan The Theatre of Dreams plus musium United. Tur berakhir dengan mengunjungi Mega Store United, sebuah toko besar yang menjual segala merchandise Setan Merah.
Sontak saya tersenyum. Kenapa? Replika jersey United yang dipajang di sana ternyata ‘made in Indonesia’. Sebuah bukti kualitas yang kita miliki. Kostum sudah, kapan mengirimkan pemainnya?
(bolanews.com)